Buku Bulan Juni

Alhamdulillah, bulan Juni bisa kembali baca (banyak) buku.

Sesuai urutan selesainya, ada 12 buku yang saya baca di bulan Juni, yaitu:

  1. Lyle, Lyle, Crocodile: The Junior Novelization (2022) – Bernard Waber
  2. Sulung dan Nyonya Ai: Sebuah Perjalanan Menuju Pulih (2023) – Sulung Landung
  3. Sundari Keranjingan Puisi dan Cerita-Cerita Lainnya (2015) – Gunawan Tri Atmojo
  4. Claudia and the Genius of Elm Street – The Baby-Sitters Club #49 (1991) – Ann M. Martin
  5. Mary Anne to the Rescue – The Baby-Sitters Club #109 (1997) – Ann M. Martin
  6. Owly Vol.2: Just a Little Blue (2005) – Andy Runton
  7. Mind Your Own Business, Kristy! – The Baby-Sitters Club #107 (1997) – Ann M. Martin
  8. The Book You Wish Your Parents Had Read (and Your Children Will Be Glad That You Did) (2020) – Philippa Perry
  9. Pulang-Pergi: Yang Dibawa dan Ditinggalkan (2023) – Alexander Thian
  10. Don’t Give Up, Mallory! – The Baby-Sitters Club #108 (1997) – Ann M. Martin
  11. The Baby-Sitters Club Graphic Novel #11: Good-Bye Stacey, Good-Bye (2022) – Gabriela Epstein dan Ann M. Martin
  12. Jessi’s Wish – The Baby-Sitters Club #48 (1991) – Ann M. Martin

Bisa jadi karena lagi mood, punya waktu yang lebih luang, energi yang agak banyakan. Kalau dilihat-lihat, sebagian besar buku Juni ini adalah buku baru -errr, padahal tumpukan buku yang menanti dibaca makin tinggi-, jangan-jangan karena itu semangat membaca jadi tinggi.

Seru banget bacaan Juni, karena saya banyak bernostalgia dengan The Baby-Sitters Club (BSC)! Seri ini adalah salah satu comfort read saya, nih. Jadi, saya lumayan ambisius untuk mengoleksi semua judulnya. Buku bekas nggak masalah, makin jadul malah makin asyik.

Koleksi The Baby-Sitters Club

Selain nostalgia sama bacaan masa kecil, banyak juga pengalaman membaca baru yang saya rasakan di bulan Juni. Ada perasaan lega sekaligus tertampar saat menyelesaikan The Book You Wish Your Parents Had Read. Perasaan puas saat baca Lyle, Lyle Crocodile dan Owly, karena dapat diskon lumayan. Dan, pengalaman baru banget menikmati The Baby-Sitters Club secara visual warna-warni, karena baca yang versi graphic novel.


Dari 12 buku yang saya baca, ada dua yang jadi highlight. Yang mana aja?

Don’t Give Up, Mallory (The Baby-Sitters Club #108) – Ann M. Martin, 1997

Saya suka baca ini, karena tokoh Mallory-nya berasa mirip saya banget. Mallory Pike sebenarnya bukan tokoh BSC favorit saya. Kesukaan saya adalah Claudia Kishi dan Stacey McGill. Cuma, di buku ini diceritain bahwa Mallory mengambil kelas Children Literature di sekolahnya (ya ampun, iri banget ada pilihan kelas itu di tingkat sekolah dasar/ menengah). Sebagai bagian dari kegiatan di kelas itu, kesebut lah beberapa buku cerita anak yang saya tahu. Interaksi di kelas dan tugas-tugas Mallory juga seru-seru banget, bahkan ada beberapa yang saya ‘contek’.

“In your classes, you will be analyzing children’s literature, focusing particularly on illustrated books.”
PLIS MAU BANGET IKUT KELAS INI!

Spending weeks studying children’s literature is indeed heaven

Goodnight Moon by Margaret Wise Brown❤️

Habis baca ini, saya jadi kepikiran bahwa segitu luasnya, ya, ‘jangkauan’ seri BSC ini. Entah disengaja atau tidak, tapi terasa bahwa buku ini merangkul banyak aspek, tapi nggak dipaksakan. Dan, ini bukan baru-baru aja, lho. Judul-judul pertama seri ini udah banyak pesan kesetaraan dan keragamannya. Claudia Kishi diceritakan sebagai murid yang tidak unggul secara akademis, tapi jago banget di bidang seni. Ada Kristy Thomas yang ditinggalkan begitu aja sama ayah kandungnya, kemudian ibunya menikah lagi, jadi Kristy punya ayah sekaligus saudara tiri. Terus, ada Stacey McGill dengan diabetesnya. Belum lagi Jessi Ramsey yang berkulit hitam dan diceritakan mengalami perlakuan rasis dari tetangga-tetangganya.

Pesan-pesan ini -kalau memang mau dianggap sebagai pesan yang sengaja disematkan- saya rasa masih sangat relevan dan penting banget sampai sekarang. Apalagi diceritakan dengan mengalir banget. Hebat kamu, Ibu Ann M. Martin!


The Book You Wish Your Parents Had Read (and Your Children Will be Glad That You Did) – Philippa Perry, 2020

SETAHUN LEBIH BACA BUKU INI! Ini buku yang dibacanya harus pelan-pelan, mindful, nggak boleh kemrungsung. Buat saya, baca buku ini juga sekaligus jadi sarana berefleksi, terutama buat hubungan dengan orang tua, pasangan, murid, dan basically hubungan dengan orang lain secara umum. Mungkin itu juga salah satu alasan mengapa buku ini lama banget bacanya. Saya banyak berhenti-berhentinya. Bisa karena ada bagian yang cukup triggering, enggan untuk merasa tidak nyaman, karena seolah harus berhadapan dengan diri sendiri, atau yaaa, karena ada godaan buku lain yang lebih menarik hati.

Tantrum: nggak selalu buruk
Sebuah pengingat

Buku ini enak dibaca dan mudah dimengerti. Banyak juga contoh kasus sederhana buat memperjelas sudut pandang dari topik yang dibahas. Insight-insight yang didapat juga jelas dan nggak menggurui.

Catatan saya banyak banget dari buku ini. Ada yang memang hal baru banget, ada juga yang sifatnya sebagai reminder. Saya (kayaknya) udah tahu, tapi perlu diingatkan lagi.

Sampai jumpa di review buku bulan Juli!

Leave a comment